Kamera

Fakta! Inilah Perbedaan Signifikan Mirrorless dan DSLR Yang Perlu Kamu Tahu!

DSLR (Digital Single Lens Reflex) dan Mirrorless menjadi 2 jenis kamera utama yang sudah mendominasi pasar di dunia fotografi digital. Meskipun sama-sama dirancang untuk menghasilkan gambar berkualitas tinggi, namun secara mekanisme internal, fitur, hingga pengalaman pengguna dari kedua jenis ini sangatlah berbeda. Kamu perlu memahami perbedaan dalam memilih sistem kamera mana yang sesuai kebutuhan serta gaya fotografi.

1. Mekanisme : Cermin sebagai Garis Pembatas

Perbedaan signifikan yang bisa kamu temukan dari kamera DSLR dan Mirrorless terlihat pada sistem cermin yang dipakainya :

DSLR : Jenis kamera DSLR menggunakan sistem cermin yang begitu refleks dan kompleks. Cahaya yang masuk lewat lensa akan dipantulkan ke atas oleh cermin menuju pentaprism sedangkan untuk yang model entry-level bernama pentamirror dan kemudian akan lanjut diproyeksikan oleh optical viewfinder (OVF), inilah yang biasa kita lihat di layar. Cermin akan berayun ke atas supaya cahaya dapat mengenai sensor gambar atau merekam foto saat kita menekan tombol rana. Cermin akan Kembali ke posisi semula ketika sudah mengambil foto.

Mirrorless : Berbeda dengan DSLR, kamera Mirrorless atau CSC (Compact System Camera) tidak dilengkapi cermin refleks. Cahaya yang diterima lensa akan langsung menuju ke sensor gambar. Setelah itu sensorĀ  akan memproses informasi visual dan menampilkannya secara real-time pada electronic viewfinder (EVF) atau layar LCD yang terletak di belakang kamera. Penghapusan cermin tersebut menjadi inti perbedaan dari kamera DSLR dan Mirrorless.

2. Ukuran dan berat

Secara desain kamera Mirrorless lebih kecil dan ringan dibanding dengan kamera DSLR. Hal ini terjadi karena kamera Mirrorless tidak memiliki sistem cermin dan pentaprism.

Mirrorless : Dengan tampilan yang lebih minimalis menjadikan kamera Mirrorless ini sangat ideal untuk dibawa kemanapun. Jarak antara lensa dan flange focal distance atau sensornya lebih pendek, sehingga ukurannya cenderung kecil serta memudahkan pengguna untuk membawanya.

DSLR : Berbeda dengan Mirrorless, dengan desainnya yang terlihat lebih gemuk dan berat, DSLR memiliki cermin, pentaprism dan mekanisme rana lebih besar. Buat para fotografer yang menginginkan feel kamera lebih esensi di tangan, DLSR ini cocok jadi pilihan. Namun, bagi fotografer yang menginginkan portabilitas, DLSR ini sangat tidak kami sarankan.

3. Optik vs Elektronik

Selain bentuk, tentu dalam proses pengambilan gambar berbeda dan hal inilah yang menjadi perbedaan paling terlihat.

DSLR : Optical Viewfinder atau OVF yang ada pada DSLR dapat menampilkan adegan melalui lensa secara langsung, jadi kamu benar-benar melihat yang terjadi di depan kamera tanpa adanya proses efek digital. Sayangnya, kamu tidak bisa mengatur eksposur seperti exposure compensation maupun white balance yang sangat berpengaruh pada hasil akhir jepretan gambar.

Mirrorless : Electronic Viewfinder atau EVF merupakan sebuah layar mini yang memiliki resolusi tinggi dan berada di dalam viewfinder. Dengan ini Mirrorless bisa menampilan gambar pratinjau digital yang akan diambil. Secara kelebihan kamu bisa melihat secara langsung efek dari eksposur, white balance, dan picture style. Melalui EVF kamu juga bisa melihat secara langsung dari histogram dan informasi lainnya. Sayangnya, EVF Mirrorless ini biasanya dapat terjadi lag atau blackout singkat untuk model lama dan konsumsi baterai lebih tinggi, inilah yang menjadi kelemahan dari Mirrorless.

4. AF Pergeseran Paradigma

Meski keduanya sudah menggunakan sistem auto focus (AF) yang dikembangkan, namun tetap saja terdapat perbedaan :

DSLR : Biasanya lebih mengandalkan sistem (PDAF) Phase Detection Autofocus terpisah yang ada di bawah cermin. Sistem yang digunakan ini terbilang sangat cepat dan akurat, bahkan untuk menangkap objek bergerak sekalipun. Berbeda ketika kamu menggunakan Live View, DSLR akan beralih ke mode CDAF (Contrast Detection Autofocus, sehingga menjadi lebih lambat.

Mirrorless : Autofocus dari Mirrorless menggunakan sensor gambar, karena tidak memiliki cermin. Jenis Mirrorless yang terbaru biasanya menggunakan sensor (Hybrid AF) untuk menggabungkan Phase Detection dan Contrast Detection. Bahkan dalam kondisi cahaya rendah, berkat adanya sensor ini Mirrorless mampu menghasilkan autofocus sangat cepat dan akurat di semua frame. Pada sistem Mirrorless terbaru menggunakan Eye AF dan Tracking AF yang sudah berbasis AI.

5. Kecepatan Burst Rate

Mirrorless : Bagi fotografi olahraga maupun wildlife yang mengandalkan pemotretan beruntun cocok menggunakan Mirrorless. Hal ini karena cermin pada Mirrorless diharuskan bekerja naik dan turun, sehingga untuk mengambil gambar beruntun kecepatannya jauh lebih tinggi.

DSLR : Berbeda dengan DSLR yang pergerakan cerminnya yang masih terbatas untuk mengambil gambar beruntun. Memang banyak model profesional yang memiliki kecepatan tinggi, namun jika di adu dalam hal burst rate murni Mirrorless flagship jauh lebih unggul.

Pasar kamera di tahun 2025 ini didominasi oleh Mirrorless dengan inovasi yang terus berkembang. Tak hanya ukuran ringkas dan minimalis, mereka juga menawarkan berbagai performa canggih serta fitur-fitur pintar yang sulit ditandingi oleh DSLR. Namun, DSLR tetap berdiri tegak dalam hal daya tahan baterai, optical viewfinder klasik, dan lensa yang lebih mapan dengan harga terjangkau.

Pada akhirnya kamera yang terbaik itu sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi yang dibutuhkan. Kamu tinggal sesuaikan dengan gaya fotografi, budget, dan juga fitur yang diinginkan. So, kamera apa yang ingin kamu beli sesuai kebutuhan fotografi?

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *